Minggu, 13 November 2016

aku menempuh jalur lain menuju sarang kaca
masya allah, pak..
kerja di jakarta itu tidak enak
sepuluh tahun lagi aku mungkin bisa tuli
karena klakson kendaraan yg bersaut-sautan riang
paru-paruku mungkin lebih kotor dari kali ciliwung
pandanganku kabur
tidak bisa membedakan wajahmu
masya allah, bu...
jangan pikir kerja di jakarta itu enak
masuk ke sarang kaca
dingin memang
dan hati para penduduknya pun
kami ada didepan layar dingin
sampai matahari sudah bosan hidup
masya allah , pak..
aku pingin pindah ke kampungmu saja
bergumul bersama orang-orang sederhana
menghirup tanah
memandang langit bentang
masya allah,bu...
aku pingin mengeluh
tapi kamu tidak perlu tahu
kenapa mataku sembab semalam
kenapa aku banyak melamun
kenapa aku lebih suka menulis dibanding berbicara
kenapa aku masih di jakarta?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar