Rabu, 09 November 2016

dua dini hari



dia mengetuk pintu
mata terbelalak
"dari mana saja?"
"terserah!"
rambut dikurung selimut
karena harum alkohol dan asap rokok masih menyengat
dia menulis
dua dini hari
lalu tertidur dengan sendiri
sudah sudah
sudah tidak apa-apa
lama-lama
terbiasa
sampai pagi hari berikutnya
cahaya matahari tipis-tipis
dua dini hari
mereka hanyut
tapi tidak mati
karena ada sebongkah sampan
yg dinamakan kehidupan
siapa lagi yg akan mendengar racauannya?
segera lah berkemas !
karena dua dini hari
tidak akan terulang lagi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar