Selasa, 22 November 2016

malam harum


semalam setelah malam-malam menahun mimpi aneh
mimpiku indah
begitu acak dan tidak jelas
tapi ada sosok yg selama ini hanya hidup di fantasiku
dia datang
ini pertanda baik
karena sebelum tidur
aku menyelesaikan buku
lalu ditutup dengan menulis prolog untuk buku yg sedang aku tulis
semalam
aku merasa aku ini berharga dan berguna
ternyata menjadi positive tidak sesukar itu
semalam
aku tidak tidur dengan perasaan sesak
rasanya mengantuk karena mataku sendiri yg mengetuk
"aku tidak pernah seberguna ini , terimakasih"
ucap sepasang mataku
aku membalas
"maaf selama ini kalian hujan dan tidak terpakai semestinya"
aku hampir menangis lagi saat menjawabnya
"aku yg berterimakasih"
lalu aku tidur dengan lembut
malam-malam seperti ini harus lebih sering terjadi
kumohon, jangan ganggu aku lagi perasaan buruk
aku sarapan singkong dulu, ya.


Minggu, 20 November 2016

mohon


aku rasanya lelah sekali
depresi ini semakin berkembang biak seperti jamur di tubuh kucing tua kesepian
aku ngga tau bisa cerita ke siapa
aku menangis sekencang-kencangnya hampir setiap minggu
kenapa aku selalu bermasalah?
adakah yg mau menerima keanehan aku seutuhnya?
dupa ku sebagai pengganti morfin sudah mau habis
sulaman sudah mau selesai
rasa lapar sudah bebal
kalau begini terus tidak lama lagi aku menjadi pupuk
keinginan mengakhiri hidup selalu datang setiap malam
aku menangis
adakah yg membiarkan aku menangis tanpa berkata tetapi memandangku begitu pekat
dan berkata "aku akan tetap disini"
aku takut gila
aku takut sendirian
tapi menjadi normal itu menyakitkan 
bersama-sama itu melelahkan
aku menangis lagi pagi ini
walau tak sehebat kemarin
tapi kali ini tangisan kagum
aku disini
di kantor dingin
Amanda entah di bagian dunia mana
tapi biarpun begitu
aku tidak sendirian
masih ada orang-orang indah
orang-orang tulus meminta diterima
orang-orang aneh yg tidak takut dicela
masih banyak ribuan diluar sana
sungguh, rembulanku
aku mohon
berhenti menyakiti diri sendiri
aku mohon
kamu boleh berbohong ke orang lain
tapi jujurlah untuk dirimu sendiri
kamu mau apa?
sampai kapan?
dan bagaimana yg membuatmu bernapas?
ayo berdiri, rembulanku
tidak apa bipolar
tidak apa punya teman khayalan
tidak apa depresi sekalipun
karena memang itu yg tubuhmu lakukan
tubuhmu yg kau sayang
yg membuatmu bisa menulis ini sekarang
sekali lagi tidak apa, rembulanku
aku mohon
terimakasih



Selasa, 15 November 2016

meskipun.


aku memiliki ingatan yg cukup tajam dan panjang
aku masih ingat hal-hal kecil yg membuatku menangis
lalu ketika diperjalanan sendirian
ingatan itu datang
sontak aku menggelengkan kepala
atau bilang pada diri sendiri "bodoh!"

hal yg seringkali aku sesali hanya satu
kenapa aku tidak menerima ajakan nenek
untuk tinggal di desa bersamanya
waktu itu aku baru tujuh tahun
tidak tahu bahwa dunia ini berputar
atau bahkan seperti sekarang jungkir balik
mungkin
sekarang aku sudah menikah dengan petani atau tukang angon
punya dua anak lucu
dan tinggal bertetangga dengan rumah nenek di pinggir sawah
mungkin
aku tidak akan tahu apa itu zine
aku tidak akan tahu cat air begitu indah kalau diratakan dengan jari manis
aku tidak akan tahu isu kendeng
dan mungkin
aku tidak akan tahu kamu

kata tetty kadi
"namun sesal tak berguna"
lagu-lagu lama itu
kalau sedih habis-habisan dan tidak setengah-setengah
seperti lagu yg banyak orang tahu
Bob topuly - Terlambat sudah yg begitu penuh penyesalan walau masih tersempil rasa kasih
atau lagu yg sering di putar di angkot menuju blok-m
Ratih purwasih - kau dan aku berbeda

apapun itu
aku sekarang menjalani hidup yg lain seperti yg aku ceritakan tadi
senin sampai jum'at bekerja di ruang kaca dingin
malam aku membakar dupa
membuat tulisan dan lukisan
atau kalau sedang ada pesanan
menjahit dan menyulam
merapikan uang
dan disisihkan didalam celengan ayam
meskipun menyesal
tapi aku punya impian


tamat.


jadi apakah sesungguhnya semua cerita tidak selalu berakhir bahagia?



Minggu, 13 November 2016

aku menempuh jalur lain menuju sarang kaca
masya allah, pak..
kerja di jakarta itu tidak enak
sepuluh tahun lagi aku mungkin bisa tuli
karena klakson kendaraan yg bersaut-sautan riang
paru-paruku mungkin lebih kotor dari kali ciliwung
pandanganku kabur
tidak bisa membedakan wajahmu
masya allah, bu...
jangan pikir kerja di jakarta itu enak
masuk ke sarang kaca
dingin memang
dan hati para penduduknya pun
kami ada didepan layar dingin
sampai matahari sudah bosan hidup
masya allah , pak..
aku pingin pindah ke kampungmu saja
bergumul bersama orang-orang sederhana
menghirup tanah
memandang langit bentang
masya allah,bu...
aku pingin mengeluh
tapi kamu tidak perlu tahu
kenapa mataku sembab semalam
kenapa aku banyak melamun
kenapa aku lebih suka menulis dibanding berbicara
kenapa aku masih di jakarta?


Kamis, 10 November 2016

SELAMAT TINGGAL





mama bapak
maaf aku bajingan
tapi
biarlah aku jadi diriku sendiri ya
kalian
jangan sampai hidup tidak enak karena aku
lepaskan
maaf aku masih disini saja
maaf aku belum bisa
tapi
biarlah aku jadi yg aku pingin ya
karena
aku juga tidak pernah menuntut apa-apa
mama bapak
aku sakit
tapi ku pendam sendiri
kalian tidak perlu tahu
maaf
karena aku akan selalu disini

cita-cita


Rabu, 09 November 2016

dua dini hari



dia mengetuk pintu
mata terbelalak
"dari mana saja?"
"terserah!"
rambut dikurung selimut
karena harum alkohol dan asap rokok masih menyengat
dia menulis
dua dini hari
lalu tertidur dengan sendiri
sudah sudah
sudah tidak apa-apa
lama-lama
terbiasa
sampai pagi hari berikutnya
cahaya matahari tipis-tipis
dua dini hari
mereka hanyut
tapi tidak mati
karena ada sebongkah sampan
yg dinamakan kehidupan
siapa lagi yg akan mendengar racauannya?
segera lah berkemas !
karena dua dini hari
tidak akan terulang lagi




Senin, 07 November 2016

selamat tinggal


suatu saat


kalau suatu saat
aku menemukan hutan rimbun
pohon teduh
sungai tenang
rumah ranum
tidak akan aku lepaskan
dan aku akan menjadi anak baik
sebaik yg aku bisa
walaupun baik itu seperti apa aku tidak paham
aku tunggu kamu
karena sekarang
rasanya aneh
entah sampai kapan aku bisa bertahan
tapi
aku tunggu kamu sekali
suatu saat



penikmat senja
persetan !
kenapa orang-orang sibuk mencari tahu aku
lalu berbahagia kalau aku terlihat murung
padahal
aku pingin bertemu dengan kalian pun tidak
aku tidak peduli kalian anak muda atau tua
aku tidak merisihi hidup kalian
kenapa
berengseeeeeekkkk

aku cuma pingin pindah ke desa
dan menjauh dari makhluk hidup seperti kalian
semalam bulan sabitnya benderang
aku terbang tinggi
bersama seorang ibu yg dikagumi banyak orang
kami mentertawakan kalian
sembari mengepulkan asap
hai
manusia maha ribet

suatu saat


tidak ada


miskin
kesepian
dan bosan

tapi hidup

Rabu, 02 November 2016

sekolah hutan


nantikan !


kemarin sore
setalah hujan
aku berbicara dengan seorang anak perempuan lewat telepon genggam
aku duduk di pedestrian samping gereja
dibawah pohon petai cina yg besar sekali
kami bercerita soal macam-macam
kesedihan
keanehan diri kami
dan komik-komik favorit kami
kami tertawa lepas
dan rasanya cuaca mendung sore kemarin
tepat sekali
burung gereja loncat-loncat seru
dahan-dahan diterpa sedikit cahaya
rasanya hanya dengan mengobrol seperti itu
sanubari ini seperti habis mandi hujan
segar
lalu ditutup dengan kata-kata indah
"ayo kita hidup dan percaya!"

betapa mudah membuat manusia tertawa dan bahagia
tapi
kenapa lebih memilih saling menyakiti dan menyiksa?