Minggu, 20 Maret 2016




 
setelah kesedihan yg tak habis-habis
hari ini aku jalan kaki lagi
seperti dulu
menelusuri penjual tanaman pinggir sungai
sama seperti mereka yg berbeda-beda
warna
bentuk
harum
indah
aneh
dan yg paling kasihan adalah mereka ditebus oleh
selembar kertas
yg menurutku seharusnya tidak perlu ada di dunia
yaitu uang
manusia pun berbeda-beda
kenapa aku harus melihat mereka
padahal aku sendiri juga berbeda
tapi kemudian
sangat mudah jatuh lagi
 
kesukaan dan hobi biarkan mengalir
orang-orang hebat biarkan berdiri atau mengangkang sekalipun
aku masih tetap begini
aku sudah tidak peduli lagi
apa itu puji-pujian
dan pengakuan
tapi aku masih suka melamun
kalau ingat khayalan di tiap pagi
atau malam-malam
yg membuatku mimpi aneh
dan kadang hanya duduk tak melakukan apa-apa
begadang menjadi obat yg paling enak
lalu merasa kikuk saat harus kembali ke kehidupan yg sesungguhnya
pulang ke kamar sempit
di dalam gang tercemar
yg dibentuk-bentuk agar betah
 
kemarin aku tepat 23 tahun
ini rasanya aneh
aku masih melamun di depan komputer milik orang
habis makan nanas
kata teman itu obat sedih
ingin ada yg memeluk
dan menceritakan keindahan dunia
lalu berbisik
"nanti malam begadang sama-sama"
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar